CeritaDepok.com - Sebanyak 21 ekor sapi di Kota Depok divonis menderita penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau lebih dikenal dengan penyakit lato-lato. Hal tersebut tentunya menjadi perhatian para pedagang sapi kurban di Kota Depok.
Menurut Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Dede Zuraida temuan penyakit lato-lato di Kota Depok masih terhitung kecil dari total populasi keseluruhan. Namun dia mengatakan hingga saat ini pihaknya terus melakukan observasi.
"Ditemukan yang bergejala itu 21 kasus, sedangkan yang enam dinyatakan sembuh," kata Dede Zuraida.
Baca Juga: Masih Di Bawah Umur, Lima Bocah Pelempar Bola Tanah ke Tol Dipulangkan
Dia mengatakan jumlah tersebut masih terbilang masih kecil dan dapat dikendalikan, karena menurutnya populasi sapi di Kota Depok hingga bulan Mei 2023 mencapai 6.542 ekor.
Dirinya menjelaskan, penyakit LSD disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae yang menyebar melalui gigitan serangga seperti nyamuk dan lalat. Hewan ternak yang kena virus tersebut, menunjukan gejala sesuai dengan perkembangan penyakit yang menginfeksi.
"Hingga saat ini belum ada pengobatan khusus terhadap LSD karena di Depok tidak ada kasus yang berbenjol sekujur tubuh sapi, hanya beberapa benjolan kecil di bagian tertentu dan tidak bernanah. Pengobatan LSD bersifat symptomatik untuk mengobati gejala klinis yang muncul dan suportif untuk memperbaiki kondisi tubuh ternak terinfeksi," jelasnya.
Dirinya mengungkap, kewaspadaan terhadap LSD harus ditingkatkan dengan memperkuat sistem surveilans deteksi dini penyakit. Salah satunya dengan vaksinasi.