CeritaDepok.com - Kemitraan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta industri kecil dan menengah (IKM) terhubung dalam rantai nilai global masih rendah. Sehingga, pemerintah mendorong ketiganya untuk terhubung ke dalam rantai pasok global (global value chain). Hal ini bertujuan untuk mendorong peningkatan ekspor dan penguatan substitusi impor.
Hal tersebut dibuktikan dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen bersinergi menghubungkan rantai tersebut.
Untuk itu, pemerintah terus menggali potensi-potensi pengembangan kemitraan antara koperasi, UMKM, dan IKM dengan BUMN maupun swasta.
Menkop Teten Masduki menyampaikan, salah satu upayanya ialah sinergi antara Kemenkop UKM dengan Kemenperin dan Kementerian BUMN, yang bertujuan untuk mendorong masuknya koperasi, UMKM, dan IKM dalam rantai pasok BUMN.
Baca Juga: Pemerintah Turunkan Tarif PPh Bagi Investor Domestik
“Implementasi kegiatan ini, sebagai percontohan adalah kemitraan koperasi, UMKM, dan IKM dengan enam BUMN, yakni PT Pertamina, PT PLN, PT Kimia Farma, PT Krakatau Steel, Perum Perhutani, dan RNI (Persero). Untuk tahap awal ada sembilan,” kata Teten, dikutip dari laman resmi Kemenkop UKM, Senin 6 September 2021.
Teten menilai sinergi ini sangat penting, karena merupakan salah satu upaya untuk mendorong, koperasi, UMKM dan IKM sebagai kekuatan ketahanan ekonomi, dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkualitas dengan sasaran utama peningkatan nilai tambah, daya saing, investasi, ekspor, substitusi impor, dan perluasan lapangan kerja melalui penguatan koperasi, UMKM, dan kewirausahaan.
“Lebih dari 64 juta pelaku UMKM berkontribusi sebesar 97 persen pada lapangan kerja dan menyumbang sebesar 60 persen terhadap PDB nasional. Untuk ekspor nasional, UMKM baru mencapai 14 persen, sedangkan usaha besar yang jumlahnya hanya mencapai 0,01 persen mampu memberikan kontribusi hingga 86 persen. Angka tersebut menunjukkan peran UMKM cukup signifikan dalam perekonomian nasional namun masih rendah dari sisi ekspor, untuk itu melalui sinergi ini diharapkan dapat memperkuat UMKM kita, sehingga dapat terhubung ke dalam global value chain,” ucap Teten.
Artikel Terkait
PPKM Jawa-Bali Kembali Diperpanjang Hingga 13 September 2021
Pemerintah Kembali Datangan 5 Juta Dosis Vaksin Sinovac
Airlangga Hartarto Minta Masyarakat Tetap Waspada
Pastikan Semua Aman dan Berkhasiat, Airlangga Hartarto: Tidak Perlu Ragu dan Pilih Vaksin
Pemerintah Turunkan Tarif PPh Bagi Investor Domestik