Awas, Meninggal Membawa Hutang, Ini yang Akan Terjadi

CeritaDepok.com - Ketika hidup di dunia, pasti ada seseorang berhutang untuk memenuhi kebutuhannya dan hutang tersebut harus dilunasi.

Akan sangat berbahaya jika seseorang tiba waktu kematiannya, namun masih memiliki hutang yang belum dilunasi.

Lantas, apa yang terjadi jika seseorang meninggal dan masih memiliki hutang? simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui.

Kali ini Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan tentang bahayanya seseorang yang meninggal dan masih membawa hutang.

Kematian adalah hal yang pasti dialami oleh seluruh makhluk Allah yang bernyawa, salah satunya manusia.

Baca Juga: Menteri Trenggono Genjot Ekspor Produk Perikanan ke Tiongkok

Kematian seseorang terbagi menjadi kematian yang baik, husnul khotimah, atau kematian yang buruh, suul khotimah.

Kematian setiap orang bergantung dengan amal ibadah dan tindakan yang dilakukannya selama hidup di dunia. Termasuk, orang yang meninggalnya masih membawa hutang.

Dikutip CeritaDepok.com dari video di kanal YouTube Islam Terkini tanggal 22 Juni 2020, berikut ini penjelasan ustadz Khalid Basalamah tentang bahayanya meninggal dalam keadaan berhutang.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, ada riwayat yang menceritakan bahwa Rasulullah sampai tidak mau mensholati jenazah yang masih memiliki hutang.

“Kalau seseorang itu terbunuh lalu mati syahid tiga kali, tidak akan diterima syahadatnya atau mati syahidnya sampai hutangnya lunas,” ungkap Ustadz Khalid Basalamah.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Trans TV hari ini Jumat 24 Juni 2022. Ada Pagi Pagi Ambyar, Bioskop Trans TV, Ketawa Itu Berka

Ia juga menjelaskan bahwa Rasulullah tidak mau mensholati jenazah yang ada hutangnya, sampai ada yang menjamin bahwa hutangnya akan dilunasi.

Selain itu, Ustadz Khalid Basalamah juga menerangkan hadits lain bahwa ruh seseorang berada di antara langit dan bumi jika masih memiliki hutang.

“Ruh seseorang itu tertahan, tidak naik ke langit selama hutangnya masih ada,” tuturnya.