Semalam di Ndana, Pulau Terselatan Indonesia

- Selasa, 13 September 2022 | 18:33 WIB
eserta Jelajah Rote mengikuti lomba makan kerupuk usai merayakan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Pulau Ndana, Rabu (17/8/2022). (Jannes Eudes Wawa)
eserta Jelajah Rote mengikuti lomba makan kerupuk usai merayakan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Pulau Ndana, Rabu (17/8/2022). (Jannes Eudes Wawa)

CeritaDepok.Com, Ndana - Meski berstatus sebagai pulau terselatan Indonesia, tidak satu pun warga sipil yang menghuni di Ndana. Itu sebabnya, pulau tersebut jauh dari jangkauan warga. Nyaris tak ada kunjungan warga sipil. Penghuni yang ada hanyalah pasukan marinir penjaga perbatasan RI-Australia. Akan tetapi, Selasa (16/8/2022), Ndana mendadak ramai. Puluhan pesepeda dari Jakarta dan kota lainnya rela datang dan menginap semalam.

Sekitar pukul 16.00 Wita, para pesepeda peserta Jelajah Rote Bike mulai mendarat di sisi barat laut Pulau Ndana. Pendaratan kapal ini agak keliru, sebab pintu masuk pulau itu yang sesungguhnya ada di sisi selatan.

Para penumpang terpaksa berjalan lagi sejauh kurang lebih 1,5 kilometer melewati padang sabana menuju markas pasukan penjaga perbatasan. Kebetulan ada beberapa orang di antara mereka pernah mengunjungi Ndana pada April 2019 sehingga masih mengetahui rute menuju markas satgas.

eserta Jelajah Rote berangkat ke Pulau Ndana menggunakan perahu dari Pantai Boa, Pulau Rote, Selasa (16/8/2022).
eserta Jelajah Rote berangkat ke Pulau Ndana menggunakan perahu dari Pantai Boa, Pulau Rote, Selasa (16/8/2022). (Aditia P Warman)

 

Baca Juga: Peran Satgas Yonif Mekanis 203/AK Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Papua

Menjelang sore masuk lagi kapal kedua yang membawa peserta lainnya. Kapal kedua langsung berlabuh di pesisir selatan Pulau Ndana. Kebetulan ikut bersama dalam kapal ini, komandan satgas perbatasan Lettu Mar Muhammad Luthfi Sabri sehingga kapal diarahkan menuju pintu masuk Ndana. Dari pantai sebelah selatan ke markas satgas hanya berjarak sekitar 300 meter.

“Pintu” yang unik

Mengapa pintu masuk dan keluar Pulau Ndana ada di sisi selatan? Bukankah pantai barat laut memiliki jarak yang lebih dekat dengan Pulau Rote?

Pulau Ndana sesungguhnya dikelilingi gulungan ombak yang tinggi dan memanjang. Ombak-ombak itu hanya berjarak sekitar 300 meter dari bibir pantai. Itu sebabnya, pulau ini pun merupakan kawasan yang “digilai” para peselancar.

Baca Juga: BBM Mahal, Mobil Listrik Harga Murah Rp75 Juta Bertebaran

Saat berlayar menuju atau kembali dari Pulau Ndana selalu menghadapi ombak yang berkisar 2 meter hingga 4 meter. Gelombang laut itu tampak sangat nyata dan dekat. Posisi badan perahu pun sejajar dengan air laut.

Berkali-kali penumpang kecipratan air laut akibat hempasan gelombang. Semakin mendekat ke pulau seluas 13 kilometer persegi itu ombak tampak semakin tinggi. Pelayaran kurang lebih 45 menit terasa begitu menegangkan. Ayunan ombak kadang mengasyikan tapi kadang pula sangat menegangkan.

Meski gulungan ombak itu tampak menutup rapat ruang menuju Pulau Ndana, tetapi Tuhan Sang Pencipta sepertinya tidak menginginkan pulau ini terisolasi dari wilayah luar. Di sisi selatan tampak ada celah yang memungkinan manusia melakukan mobilisasi. Di area itu, tampak ruang dengan lebar kurang lebih 60 meter yang sama sekali tidak ada gulungan ombak. Lautnya sangat tenang.

Sebuah perahu sedang berada di “pintu” masuk Pulau Ndana.
Sebuah perahu sedang berada di “pintu” masuk Pulau Ndana. (Jannes Eudes Wawa)

Halaman:

Editor: Satrio Nusantoro

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Melukis Cerita Di Rimba Baca

Senin, 15 Mei 2023 | 17:29 WIB

Bangkit Dari Pantai

Kamis, 13 April 2023 | 12:10 WIB

Parade Foto Pesantren Sejenak Huma Rumil

Senin, 27 Maret 2023 | 21:32 WIB

Surga Yang Tersembunyi Di Bali

Sabtu, 25 Maret 2023 | 05:43 WIB

Larangan Berbuat Zalim Dalam Islam

Rabu, 8 Maret 2023 | 23:04 WIB

Doa Masuk Kamar Mandi Dalam Islam

Selasa, 28 Februari 2023 | 21:50 WIB

Doa Mau Tidur dan Setelah Bangun

Senin, 27 Februari 2023 | 22:13 WIB
X