• Jumat, 29 September 2023

Para Tokoh di Balik Sukses Bakul Budaya

- Jumat, 8 September 2023 | 21:37 WIB
Para punggawa Bakul Budaya, dari kiri: Ferry Ardyanto, Emma Wuryandari, Dewi Fajar Marhaeni, Qorihani, Oka Barta Daud, Ayie Suminar, Abrar Husin, dan Gunawan Wicaksono.  (Arsip Bakul Budaya)
Para punggawa Bakul Budaya, dari kiri: Ferry Ardyanto, Emma Wuryandari, Dewi Fajar Marhaeni, Qorihani, Oka Barta Daud, Ayie Suminar, Abrar Husin, dan Gunawan Wicaksono. (Arsip Bakul Budaya)

Ceritadepok.com, Depok - Tak terasa satu tahun sudah Komunitas Bakul Budaya berdiri. Komunitas Bakul Budaya yang berdiri pada 3 September 2022 ini lahir dari keprihatinan atas semakin tingginya tingkat intoleransi di masyarakat karena minimnya ruang ekspresi dan kebudayaan.

Dari keprihatinan itu, terbitlah ide tentang perlunya menciptakan ruang ekspresi untuk olah raga, olah rasa, dan olah jiwa. Dewi Fajar Marhaeni, pada waktu itu menjabat sebagai Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat ILUNI FIB, bersama kawan-kawannya menggelar Gerakan Literasi untuk Anak & REmaja (GELAR ILUNI FIB UI) berupa kegiatan pelatihan Mendongeng dengan buku cerita Nusantara pada bulan Juli 2022. Usai GELAR terbitlah semangat untuk terus merutinkan acara berbasis literasi kebudayaan.

Usai acara itu pula muncul lah pertanyaan Dewi? Mengapa kita tidak memulai sebuah Gerakan literasi budaya, yaitu kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa, dari kampus FIB UI yang merupakan tempat menimba ilmu pengetahuan budaya yang juga almamater kami? Apalagi kita tahu Depok merupakan kota dengan tingkat intoleransi tertinggi di Indonesia.

Baca Juga: Panglima TNI: Lapas Militer Jauh Lebih Angker & Intoleran dari Lapas Umum

Trio pencetus Bakul Budaya, dari kiri Ayie Suminar, Gunawan Wicaksono, dan Dewi Fajar Marhaeni.
Trio pencetus Bakul Budaya, dari kiri Ayie Suminar, Gunawan Wicaksono, dan Dewi Fajar Marhaeni. (Arsip Bakul Budaya)

Dewi Fajar Marhaeni, yang merupakan seorang mantan aktivis mahasiswa yang pada jaman Orde Baru amat ditakuti oleh para punggawa rezim Soeharto, terlebih saat ia membacakan puisi yang dianggap mampu menggerakkan mahasiswa untuk turun ke jalan, dipertemukan oleh semesta dengan sepasang suami-istri yang mempunyai spirit, visi, dan misi yang sama dalam memandang sebuah bangsa bernama Indonesia. Mereka adalah Gunawan Wicaksono dan Ayie Suminar.

Gunawan adalah seorang foto jurnalis yang sudah panjang pengalamannya dalam dunia kewartawanan, karya-karyanya pun sudah banyak memenangkan berbagai kompetisi fotografi jurnalistik baik di dalam negeri maupun di level dunia seperti misalnya pernah mendapat predikat sebagai “Photographer of The Year 2007” dalam kategori “Documentary” di London, Inggris; pernah memenangi National Geographic International Photo Contest 2007 dalam kategori “People and Culture”; serta pernah dianugerahi sebagai “Best Spot News Single Photo” dalam ajang World Poverty Photo Contest 2011 dari United Nations Development Programme atau Badan Dunia di bawah PBB pemberi bantuan teknis dan pembangunan di dunia, yang bekerjasama dengan kantor berita Tiongkok XinHua, di Beijing, China.

Sementara Ayie, mantan Asisstant General Manager And Vice President For Coorporate Division Bakrie Telecom, memiliki track record yang panjang dalam mengelola komunitas seni dan kebudayaan seperti di Huma Rumil dan Dahayu Nusantara.

Baca Juga: Menhan Prabowo Lepas Keberangkatan Presiden Jokowi ke India

Rapat pembentukan Bakul Budaya via Zoom Meeting pada 31 Agustus 2022.
Rapat pembentukan Bakul Budaya via Zoom Meeting pada 31 Agustus 2022. (Arsip Bakul Budaya)

Dari obrolan-obrolan sersan (serius tapi santai), mereka mulai memikirkan bentuk kegiatan yang dapat diikuti oleh orang banyak yang bisa menjadi ruang untuk olah raga, olah rasa, dan olah jiwa. Dan jawabannya adalah dengan kegiatan menari tarian Nusantara. Untuk membangun kegiatan itu tentu mereka membutuhkan pegiat tari yang mempunyai spirit yang sama atau dengan kata lain yang satu frekuensi dengan mereka . Akhirnya, muncullah nama Emma Wuryandari, penari professional dengan jam terbang yang tinggi dalam pentas dan kompetisi tari di sejumlah negara seperti Prancis, Belanda, Amerika Serikat, dan juga Turki.

Lagi-lagi semesta mempertemukan mereka dengan orang muda yang satu visi dan misi . Mereka bertemu suatu hari di sebuah kantin fakultas, ngobrol sebentar dan menawarkan ide-ide yang dapat menjadi sumbangan kecil bagi pemajuan kebudayaan nasional. Dan tanpa berlama-lama, kira-kira dua minggu sebelum tanggal 3 September, mereka berdiri di Pelataran FIB UI dan memutuskan untuk memulai gerakan literasi budaya di awal September 2022. Target mereka saat itu tak muluk-muluk. Dapat mengumpulkan 20-25 orang saja sudah luar biasa.

Setelah pertemuan itu, mereka lalu mengajak beberapa teman alumni FIB UI yang terlibat dalam kepanitiaan GELAR FIB UI. Mereka adalah Qorihani, seorang aktivis yang fokus terhadap isu-isu dunia perempuan; Abrar Husin, organisatoris yang juga alumni Program Studi Sastra Prancis FIB UI; Ferry Adriyanto, aktivis teater; dan Oka Barta Daud, mantan jurnalis foto Kantor Berita Reuters yang juga pakar multimedia. Ketika ide bagus sudah membuncah, mereka merasa harus bergerak cepat untuk mewujudkannya. Lewat zoom meeting di malam hari pada 31 Agustus 2022, mereka menggodok konsep sampai akhirnya menemukan sebuah nama untuk gerakan literasi budaya yang mereka bangun. Saat itu lahirlah nama BAKUL (BAreng-bareng KUmpUL) di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya atau disingkat “BAKUL BUDAYA”.

Baca Juga: Panglima TNI : Terima Kasih Satuan Pengamanan dan Masyarakat, KTT ke-43 Asean Sukses

Ketua Umum Bakul Budaya Dewi Fajar Marhaeni (tengah) bersama para official Bakul Budaya, dari kiri: Oka Barta Daud, Abrar Husin, Gunawan Wicaksono, dan Ferry Ardyanto, saat berdiskusi soal konsep acara.
Ketua Umum Bakul Budaya Dewi Fajar Marhaeni (tengah) bersama para official Bakul Budaya, dari kiri: Oka Barta Daud, Abrar Husin, Gunawan Wicaksono, dan Ferry Ardyanto, saat berdiskusi soal konsep acara. (Arsip bakul Budaya)

Sesuai filosofi bakul, yaitu sebuah wadah berbentuk anyaman dengan bahan sederhana dan dikerjakan oleh tangan manusia, yang digunakan untuk mengumpulkan berbagai jenis barang yang menurut pemakainya memiliki nilai guna, Bakul Budaya merupakan tempat bagi siapa saja yang ingin mengembangkan diri dan ikut bergerak dalam upaya melestarikan, memajukan kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.

Halaman:

Editor: Satrio Nusantoro

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Resep Tom Kha Gai, Sup Ayam Terlezat di Dunia

Kamis, 28 September 2023 | 22:03 WIB

Ucapan Maulid Nabi Sebagai Doa Bagi Sesama Umat Islam

Rabu, 27 September 2023 | 22:15 WIB

Ucapan Perayaan Maulid Nabi Disertai Doa

Rabu, 27 September 2023 | 22:06 WIB

Resep Membuat Pancake Pandan

Rabu, 27 September 2023 | 20:44 WIB

Resep Membuat Pancake Durian

Rabu, 27 September 2023 | 20:40 WIB

Resep Membuat Pancake Lipat

Rabu, 27 September 2023 | 20:37 WIB

Jenis Kopi Untuk Menurunkan Berat Badan

Minggu, 24 September 2023 | 21:56 WIB

Apakah Benar Lidah Jerapah Berwarna Biru?

Minggu, 24 September 2023 | 21:09 WIB

6 Cara Mengecek Keaslian Emas

Minggu, 24 September 2023 | 20:17 WIB

10 Jenis Sapi Yang Paling Sering Ditemukan di Dunia

Sabtu, 23 September 2023 | 23:25 WIB

Tips Mengusir Kucing Jantan yang Suka Mengejar Betina

Sabtu, 23 September 2023 | 23:17 WIB
X