Nursalim sedikit bercerita perihal Lapangan Godam, lapangan bersejarah yang kini telah cantik dipandang mata. Seluas lapangan itu diketahui kini telah hijau dengan rumput. Dia juga menduga adanya suatu kepentingan terkait politik.
Baca Juga: Mengintip Aktifitas Para Fotografer Saat Meliput Peternakan Sapi di Rangkapan Jaya Depok
“Tahun lalu, lapangan ini masih jelek. Tanahnya naik turun, rumputnya juga tinggi, tidak merata, ga ada tuh yang merhatiin. Nah sekarang udah bagus, mau dipake buat event? Rumput pasti rusak. Kalau sudah rusak siapa yang mau tanggung jawab?,” sambungnya dengan nada kesal.
Nursalim mengakui betapa beratnya mengelola dan menjaga lapangan agar tetap layak digunakan, mulai dari menjaga stabilitas layak lapangan, hingga koordinasi dengan 12 PS yang punya jadwal rutin penggunaan Lapangan Godam.
“Catat, setiap hari, mulai habis magrib hingga jam sepuluh atau sebelas malam, lapangan kami siram agar rumput tidak mati. Itu agenda rutin BPL setiap hari, ada yang perhatikan?,” ujarnya.
Baca Juga: Jeli! Pemerintah Thailand, Bidik Potensi Pendapat Dari Ganja Medis
Menurutnya, selain merawat lapangan, ada hal yang lebih berat yang harus diterima BPL. Yaitu, koordinasi dengan 12 PS. “Kita tahu, kalau hujan lapangan tidak boleh digunakan. Itu berlaku bagi siapapun. Tapi terkadang, ada yang suka salah paham,” bebernya.