Cerita Kain Nusantara Di Bakul Budaya FIB UI

Ceritadepok.com, Depok - Puluhan anggota komunitas Bakul Budaya meriung membentuk setengah lingkaran di Pelataran kampus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Sabtu 26 November 2022. Berkumpulnya mereka untuk menyimak sebuah kisah tentang kain-kain tradisional Nusantara dalam sebuah sarasehan Kisah Wastra Nusantara.

Pembicara yang hadir mengisi acara adalah sejumlah pegiat seni dan budaya seperti Emma Wuryandari, Dewi Fajar Marhaeni, Ade Purbasari dan Gunawan Wicaksono.

Emma Wuryandari saat bercerita tentang kain Nusantara. (Arsip Bakul Budaya)

Emma Wuryandari berpendapat bahwa tradisi kain Nusantara memiliki makna luhur yang terkandung di dalamnya. Seperti misalnya makna titik pada kain batik basahan yang mengandung filsafat tentang hubungan manusia dengan Tuhannya.

Gunawan Wicaksono bercerita tentang kain batik. (Arsip Bakul Budaya)

Baca Juga: KKP Tebar 3.000 Ikan Nemo di Perairan Maluku Utara Saat Sail Tidore

Sementara itu Gunawan Wicaksono menambahkan bahwa kain batik merupakan warisan luhur nenek moyang kita, untuk menghargai warisan tersebut hendaknya kita membeli batik yang berasal dari produk para pengrajin, baik yang dengan teknik tulis ataupun dengan teknik cap, karena dari situ lah kita bisa membantu mennghidupi para pengrajin untuk bisa terus berkarya.

Ade Purbasari mempresentasikan kain Ulos dari Sumatera Utara. Menurutnya Ulos juga memiliki beraneka ragam motif, motif-motif tersebut juga memiliki makna berbeda-beda, termasuk waktu pemakaiannya, seperti misalnya ada Ulos yang khusus diperuntukkan untuk upacara duka.

Dari kiri, Emma Wuryandari, Dewi Fajar Marhaeni, dan Ade Purbasari. (Arsip Bakul Budaya)

Dewi Fajar Marhaeni yang juga selaku Ketua Umum Komunitas Bakul Budaya FIB UI menegaskan, nantinya secara bertahap Bakul Budaya akan menghadirkan pakar-pakar Wastra Nusantara lainnya untuk mentransfer ilmu mereka kepada anggota komunitas agar dapat terus menumbuhkan rasa bangga berbusana dengan bahan kain-kain tradisional Nusantara.