Bank Dunia Peringatkan Resesi Global, Suku Bunga Naik Serentak di Seluruh Dunia

- Jumat, 16 September 2022 | 13:47 WIB
Bank Dunia atau World Bank. (Istimewa)
Bank Dunia atau World Bank. (Istimewa)

CeritaDepok.com – Bank-bank sentral di seluruh dunia secara serentak menaikkan suku bunga untuk merespons inflasi yang memanas. Bank Dunia memperingatkan dunia akan menuju resesi global pada 2023.

Bank-bank sentral di seluruh dunia telah menaikkan suku bunga tahun ini. Dengan tingkat sinkronitas yang belum terlihat selama lima dekade belakangan. Hal ini akan menjadi tren yang berlanjut hingga tahun depan.

Meskipun begitu, kenaikan suku bunga yang diperkirakan dan tindakan kebijakan lainnya mungkin tidak cukup untuk mengembalikan inflasi global kembali pada tingkat sebelum pandemi.

Diperkirakan bank-bank sentral menaikkan suku bunga kebijakan moneter global mencapai 4,0 persen sampai tahun 2023. Angka ini meningkat lebih dari 2 poin presentase rata-rata 2021.

Baca Juga: Rusia Larang AS Kirim Rudal Jarak Jauh Ke Ukraina, Kalau Tidak?

“Jika ini disetrai dengan tekanna pasar keuangan, pertumbuhan PDB (produk domestic bruto) global akan melambat menjadi 0,5 persen pada 2023. Kontrak 0,4 persen dalam hal per kapita yang akan memenuhi definisi teknis dari resesi global,” kata penelitian tersebut.

Menurut Wakil Presiden Bank Dunia, Ayhan Kose, kenaikan suku bunga yang sangat sinkron di seluruh dunia mereka bisa “saling memperparah” dalam memperketat kondisi keuangan dan mempertajam perlambatan pertumbuhan global.

“Para pembuat kebijakan di negara-negara emerging markets dan berkembang harus siap untuk mengelola potensi dampak dari pengetatan kebijakan yang sinkron secara global,” kata Kose.

Baca Juga: Gatot Kaca Jadi Search Engine Saingan Google Dari Indonesia

Krisis keuangan akan sangat merugikan bagi negara-negara emerging markets dan berkembang.

“Kekhawatiran mendalam saya adalah bahwa tren ini akan bertahan, dengan konsekuensi jangka panjang yang menghancurkan orang-orang di negara-negara emerging markets dan berkembang,” kata Presiden Bank Dunia David Malpass.

“Untuk mencapai tingkat inflasi rendah, stabilitas mata uang dan pertumbuhan yang lebih cepat, pembuat kebijakan dapat mengalihkan fokus mereka dari mengurangi konsumsi ke meningkatkan produksi,” tutur Malpass.

“Kebijakan harus berusaha untuk menghasilkan investasi tambahan dan meningkatkan produktivitas dan alokasi modal, yang snagat penting utnuk pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan,” ujar Malpass.***

Editor: Rubiakto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ribuan Liter Minyakkita Masuk Depok

Kamis, 23 Februari 2023 | 17:37 WIB

Banyak Konser Hotel Di Jakarta Untung

Minggu, 12 Februari 2023 | 10:20 WIB

Hadapi Ancaman Resesi, Investasi Emas Jadi Pilihan  

Jumat, 28 Oktober 2022 | 11:05 WIB

Peluang Usaha Menggosok Batu Akik Masih Ada

Selasa, 4 Oktober 2022 | 19:29 WIB
X