CeritaDepok.com - Pakistan, yang saat ini dilanda bencana banjir besar rupanya tengah mendapat sorotan dari Amerika Serikat.
Bukan masalah banjir, Amerika Serikat menyoroti Pakistan terkait pembatasan media yang terjadi di sana.
Amerika Serikat menyuarakan peringatan pada Selasa 13 September 2022 atas pembatasan media di Pakistan.
Mengutip pembungkaman jaringan televisi yang mendukung mantan perdana menteri Imran Khan.
"Kami terus khawatir dengan pembatasan yang signifikan pada media dan masyarakat sipil di Pakistan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan.
Baca Juga: Laksamana Pertama TNI Kisdiyanto Resmi Jabat Kapuspen TNI
"Kami prihatin bahwa pembatasan media dan konten, serta kurangnya pertanggungjawaban atas serangan terhadap jurnalis, merusak pelaksanaan kebebasan berekspresi dan warga negara yang terinformasi," katanya.
Price menunjuk contoh ARY News, yang baru-baru ini ditayangkan, sebagai tanggapan atas pertanyaan dari seorang jurnalis jaringan.
Jaringan tersebut bersimpati kepada Khan, yang digulingkan dalam mosi tidak percaya parlemen pada April dan digantikan oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif.
Pihak berwenang juga telah memblokir akses online ke pidato Khan, yang berusaha untuk kembali ke politik.
Artikel Terkait
Bingung Refund Barang atau Produk Eiger Akibat Kebakaran Gudang JNE, Cek Caranya Di Sini!
Dituding Pengalihan Isu, Bjorka Diminta Ungkap Kasus Ferdy Sambo
Dukung Inovasi Energi Bersih Masa Depan, PLN Gelar Program Pengembangan Start Up "Elevation: Watts Up!
Vivo V25 Series 5G Sudah Dirilis? Inilah Harga Terbaru dan Spesifikasinya
Siapa Orang Tua Nita Gunawan? Ini Profil Ayah dan Ibunya
Semalam di Ndana, Pulau Terselatan Indonesia
Laksamana Pertama TNI Kisdiyanto Resmi Jabat Kapuspen TNI
Jadwal Acara TV RCTI hari ini Rabu 14 September 2022. Ada Cinta Alesha, Awas Banyak Copet, Dunia Terbalik