CeritaDepok.Com, Purwokerto - Pertanian konvensional yang bergantung pada penggunaan bahan kimia sintetik sebagai input pemupukan dan pengendalian hama penyakit tanaman dapat berdampak merusak sifat tanah dan akhirnya menurunkan produktivitas lahan.
Selain itu, tingginya penggunaan pupuk dan pestisida kimia sintetik juga akan meninggalkan residu antara lain logam berat pada produk pertanian. Hal ini belum sepenuhnya menjadi perhatian masyarakat bahwa makanan yang dikonsumsi itu selain tersedia, haruslah aman bagi kesehatan untuk dikonsumsi.
Demikian pengantar yang disampaikan oleh Ahadiyat Yugi Rahayu, Ketua Tim Pengusul Proposal Kedaireka tersebut dalam Forum Koordinasi Kegiatan Kedaireka, Pembekalan dan Pelepasan Kegiatan Magang dan Riset MBKM, yang diselenggarakan pada tanggal 3 September 2022 di Kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto.
Baca Juga: Cara Menanam Bunga Adenium (Kamboja Jepang) dan Perawatannya
Akhmad Syarbini, Komisaris PT. Ganesha Pangan Bersama yang sekaligus sebagai Wakil Ketua Umum KADIN (Kamar Dagang dan Industrii) DKI Jakarta menegaskan bahwa kepedulian masyarakat kita tentang produk beras organik dan prospek pengembangannya sudah mulai bertumbuh, khususnya masyarakat internasional yang sudah meninggalkan beras premium. Sehingga, peluang pengembangan produk beras sehat yang secara bertahap akan dijadikan sebagai beras organik ini sangat prospektif untuk skala ekspor.
Dekan Fakultas Pertanian Unsoed, Anisur Rosyad menyambut baik Kerjasama Unsoed dan PT. Ganesha Pangan Bersama yang difasilitasi oleh Kemenristek melalui Program Kedaireka. Program yang memadukan antara dunia Perguruan Tinggi (PT) yang diwakili oleh Unsoed dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang diwakili oleh PT. Ganesha Pangan Bersama ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif dalam mengembangkan berbagai inovasi produk yang ramah lingkungan.
Firmansyah Dimmy, Direktur PT. Ganesha Pangan Bersama juga menyampaikan tentang keprihatian lahan pertanian kita yang sudah terdegradasi oleh bahan2 kimiawi dan urgensi pengembangan produk2 organik. “Misi kita ini bukan sekadar untuk edukasi, bukan sekadar ekologi dan bukan pula sekadar ekonomi. Namun, misi yang kita emban ini adalah misi “Rahmatan lil ‘Alamiin”, ujarnya
Artikel Terkait
Beberapa Cara Cepat Belajar Ngaji pada Anak Usia Dini
Pentingnya Perawatan dan Service Berkala pada Motor Anda
Shalat Jenazah, Sebuah Kewajiban Bagi Muslim
Cara Menanam Bunga Adenium (Kamboja Jepang) dan Perawatannya
Khasiat Akik Tapak Jalak Paling Diburu Para Pecinta Batu Akik