Integrated Shrimp Farming Program di Sumba Timur Akan Banyak Serap Tenaga Kerja

- Rabu, 28 Desember 2022 | 08:53 WIB
Suasana tambak udang di Karimunjawa. (foto: Uli Aprilia Mukaromah)
Suasana tambak udang di Karimunjawa. (foto: Uli Aprilia Mukaromah)

CeritaDepok.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan target produksi udang nasional pada tahun 2024 sebanyak 2 juta ton. Upaya tersebut mendapat dukungan dari PT. Ade Agro Industri yang akan menghibahkan lahan tanah seluas 1.864 Ha di Desa Palaka Hembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, yang berpotensi banyak menyerap lapangan pekerjaan.

Dirjen Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu menyampaikan pada tahun 2024, produksi udang nasional ditargetkan mencapai 2 juta ton, yang sebagian besar ditujukan untuk pasar ekspor.

Guna mewujudkan hal tersebut, KKP akan menginisiasi modelling tambak udang dengan konsep pengembangan shrimp estate yaitu pembangunan kawasan tambak udang terintegrasi hulu - hilir (Integrated Shrimp Farming Program).

Baca Juga: Bantuan Makanan dan Donasi Untuk Masjid Di Lokasi Bencana Gempa Cianjur
“Melalui konsep ini KKP akan melibatkan pihak swasta baik di sektor hulu, on farm sampai hilir, rencananya akan dibangun sekitar 1.500 hektar di Sumba Timur,” kata pria yang akrab dipanggil Tebe itu.


Tebe mengatakan kegiatan tersebut nantinya dilaksanakan melalui sumber pendanaan dari Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) yang pada saat ini sudah berada pada posisi Green Book. “Syarat proses pengajuan sumber pendanaan PHLN yaitu Clean and Clear lahan yang sesuai dengan persyaratan administrasi maupun teknis budidaya,” tukas Tebe.

Ditjen Perikanan Budidaya telah melaksanakan identifikasi dan survei pada lahan-lahan yang berpotensi untuk dikembangkan Integrated Shrimp Farming Program. Salah satu lokasi yang berpotensi yaitu berada di Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.


Tebe menggatakan secara teknis, lahan yang dihibahkan PT. Ade Agro Industri sesuai untuk dikembangkan sebagai Integrated Shrimp Farming Program, sehingga PT. Ade Agro Industri bersedia menghibahkan hak atas tanah nya kepada KKP.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Trans 7 hari ini Selasa 27 Desember 2022. Ada Selebrita Expose, Jejak Si Gundul, Lapor Pak
“Dengan adanya Integrated Shrimp Farming Program di Kabupaten Sumba Timur diharapkan akan mendukung peningkatan produksi udang, khusunya volume ekspor udang nasional. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja lokal, dan memberikan multiplier effect pada kegiatan penunjang lainnya serta menjadi penggerak perekonomian di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur,” pungkas Tebe.


Sementara itu, lahan tanah yang akan dibangun tambak udang di Desa Palaka Hembi Kecamatan Pandawai, Sumba Timur dirasa sangat sesuai untuk dibangun tambak udang karena dekat dengan sumber air dengan kualitas yang baik, sehinga cocok untuk tambak udang.


“Potensi kebutuhan pakan di Tambak Udang di Integrated Shrimp Farming Program, Sumba Timur adalah 104.000 ton pertahun dengan FCR 1,3, dengan potensi kebutuhan benih sebanyak 5 miliar ekor pertahun dengan SR 80 persen,” kata Tebe.


Dengan kegiatan yang begitu padat, maka tambak udang di Sumba Timur akan meyerap banyak lapanggan pekerjaan.


“Jika berjalan tambak udang di Sumba Timur akan menyerap 8.870 tenaga kerja, dengan potensi produksi sebanyak 80.000 ton pertahun, dan memiliki PNPB sebanyak Rp 8,88 triliun jika harga jual udang mencapai Rp 111.000 perkilogram,” tukan Tebe.


Sementara itu, Direktur PT Ade Agro Industri, Yunita Susilo mengatakan siap mendukung kegiatan yang akan dilakukan KKP dalam hal ini akan membangun Integrated Shrimp Farming Program di Kabupaten Sumba Timur.

“Kami mendukung dalam memenuhi target produksi udang pada tahun 2024, semoga semua berjalan lancar,” tukas Yunita.***

Halaman:

Editor: Rubiakto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PTPN Diharapkan Bisa Wujudkan Kedaulatan Pangan

Selasa, 28 Februari 2023 | 21:12 WIB

Ngga Bisa Bergaya Lagi, Klub Moge Pajak Dibubarkan

Minggu, 26 Februari 2023 | 21:36 WIB

DPR RI: Negara Tidak Boleh Kalah dengan Pemegang Modal

Sabtu, 25 Februari 2023 | 20:43 WIB
X