CeritaDepok.Com, Depok - Renungan Pagi Tentang Cara Ibadah Yang Paling Ringan Bersama Ustadz Yanuar
Renungan tentang cara ibadah yang paling ringan :
Ada seorang kakek yg ahli ibadah sedang berjalan kaki ke masjid untuk berjamaah shubuh yang waktu adzannya masih satu jam lagi.
Baca Juga: Hikmah Pagi Bersama Ustadz Yanuar : Mengenal Perbedaan Maksud Tipu Daya
Setibanya di masjid, dia beribadah sholat dan berdoa :
"Ya Allah, sudah puluhan tahun aku selalu berjalan kaki sejauh satu kilometer dari rumahku sampai masjid sini, semakin diriku tua, kurasakan semakin lemah untuk berjalan kaki dan semakin tidak kuat berlama-lama berdiri dalam sholat, terasa berat tenagaku diusia senja ini, maka berilah rahmat untukku agar tetap terasa ringan beribadah meski tenaga fisik semakin tua".
Ternyata pada bulan berikutnya si kakek itu terbaring sakit terkena stroke, akibatnya tidak lagi kuat berdiri untuk berjalan ke masjid, bahkan tidak lagi kuat untuk duduk, bahkan tidak lagi kuat untuk menggerakkan kaki kanannya, kaki kirinya, tangan kirinya, bahkan tidak kuat lagi untuk menggerakkan mulutnya berbicara, akibatnya, hanya bisa terbaring terlentang, hanya bisa gerak sedikit-sedikit jari telunjuk tangan kanannya, dan hanya bisa ibadah sholat dengan sebatas isyarat kedipan mata.
Baca Juga: Renungan Pagi Bersama Ustadz Yanuar : Andaikan Allah Mem-PHK Kita.
Setelah setahun lebih si kakek tetap terbaring tidak berdaya dalam kondisi sakit stroke nya itu, hanya cucunya yang seumuran pemuda yang memang selama setahun itu pula setia merawatnya, dan cara komunikasinya dengan tertulis, yakni jari tangan kanan nya kakek dibasahi dicelupkan tinta untuk bisa nulis di kertas, apa yg ingin diucapkannya maka ditulisnya pakai ujung jari telunjuknya di kertas itu.
Suatu ketika si pemuda bertanya : "Apa yg kakek rasakan saat ini? dan apa yg kakek sedang pikirkan saat ini?".
Maka si kakeknya menjawab seperti biasa dengan cara jari telunjuknya menulis pelan-pelan jawabannya di kertas, berbunyi :
Baca Juga: Renungan Tentang Hikmah Dibalik Kegagalan Bersama Ustadz Yanuar
"Sampai detik ini prasangkaku kepada Alloh tetap berprasangka baik, mungkin ini sebagai jawaban dari doaku setahun yang lalu, aku pernah memohon kepadaNya untuk diriku diberi rasa ringan dalam beribadah dimasa-masa tuaku ini, dan ternyata sakit stroke ini lah bentuk keringanan bagiku yakni untuk beribadah sholat tidak perlu butuh modal tenaga untuk jalan ke masjid, dan tidak perlu butuh modal tenaga untuk berdiri lama, dan tidak perlu butuh modal tenaga untuk ambil air wudhu, dan tidak perlu butuh modal tenaga untuk duduk lama, ternyata modalnya sholat bagiku sungguh sangat ringan yakni hanya modal Kedipan mata, dan aku berharap semoga di saat kematianku nanti aku sedang mengedipkan mataku untuk terakhir kalinya dalam gerakan sholatku".
Hikmahnya :
Separah apapun keadaan kita, tetaplah berhusnu zhonn kepada Allah.
Artikel Terkait
Renungan Tentang Hikmah Dibalik Kegagalan Bersama Ustadz Yanuar
Hikmah Syawal Bersama Ustadz Yanuar, Tenteram Bersama Al Qur'an : Kembali Ke-Settingan Pabrik
Renungan Tentang Perasaan 'Ujub" (Membanggakan Diri), Bersama Ustadz Yanuar
Sebuah Renungan Tentang Barang Kita Yang Dimanfaatkan oleh Allah, Bersama Ustadz Yanuar
Renungan Pagi Bersama Ustadz Yanuar : Semakin Banyak Mengeluh, Semakin Berkurang Rasa Kenal Kepada Allah
Renungan Malam Bersama Ustadz Yanuar : Kematian Yang Tak Dirindukan Dan Kerinduan Dalam Kematian.
Renungan Pagi Bersama Ustadz Yanuar : Andaikan Allah Mem-PHK Kita.
Renungan Tentang Umurnya Hari Di Tahun Yang Baru Bersama Ustadz Yanuar
Renungan Tentang Allah Tidak Menyia-Nyiakan Amalan Dari HambanNya, Bersama Ustadz Yanuar
Hikmah Pagi Bersama Ustadz Yanuar : Mengenal Perbedaan Maksud Tipu Daya